Tumis kangkung pun punya cerita

"kalau motongin kangkung jangan pakai pisau tapi pakai tangan saja"
"memangnya kenapa, ti?"
"lebih sedap kalau pakai tangan"
"kok bisa"
"ya gak tau"
nenek mengajariku cara memotong kangkung.
"terus bawang putih sedikit saja, kalau banyak bisa pahit"
Aku menurut saja kata nenek yang memang jago memasak.


"wah, enak itu yank, apalagi kalau lauknya ikan asin, manteb"
Galang suka sekali tumis kangkung jika lauk ikan asin
"makan sama apa lu nick, jangan2 tumis kangkung lagi ya, heran. Kok doyan banget si sama tu sayur"
Nabil selalu meledek, tapi....
"eh nick, gw tiap makan sama kangkung jadi inget lu,cz lu kan yg doyan banget sama kangkung"
"terus laos buat apa?"
"itu biar bikin kangkungnya sedep"
"terus diapain ni?"
"memarin"
"Bukbukbuk" suara laos yang di hancurkan oleh kakakku.
"waduh, jangan di hancurin"
"loh katanya suruh 'ndeplok' (memukul pakai uleg2).
"iya, tapi jangan sampe hancur"
"memang kenapa kalau hancur?"
"ya nanti ikut dimakan lah,kan ga enak"
"Nyam,nyam,nyam, wek. Kok pahit apa ini ken?"
"laos itu mas, yang tadi kamu hancurin toh"
"pahit"
"ya memang, kan aku sudah bilang jangan di hancurkan tapi memarin aja"
Tumis kangkung pun punya cerita. Beberapa bayangan kembali melintas saat aku melihatmu tergolek dibawah sana dan pasrah karena batang demi batang dirimu ku potong untuk lalu ku masak.
Beberapa kata terdengar sayup2 karena ingatan ini terbatas, namun tak sepenuhnya lupa.
Karena cerita, meski terpenggal akan tetap menjadi cerita

0 komentar:

Posting Komentar

Niken Ayu. Diberdayakan oleh Blogger.