lanturan tapi relevan


Eh Ger, (blogGER... GER ya GER... blogGER *panggilan) aku mau cerita sama lu ni..
Oh ya,, cerita apa?, ah paling curhatan galau lu lagi Ken
Eeeh, bukaaaaan.... cerita galaunya kehabisan cerita.
Terus apaan??
Siniiii, dengerin....
Rabu kemarin seusai ujian aku bergegas meninggalkan FISIP untuk ke perpustakaan pusat, hal yang mendorongku kesana adalah rasa penasaran. Aku tak percaya pada temanku yang mengatakan bahwa buku Budiman Hakim yang judulnya LANTURAN TAPI RELEVAN ada disana. Buku yang sudah lama kuincar terdeteksi keberadaannya, apalagi tempat itu adalah perpustakaan pusat, gratis pinjemnya, asiiiikkk....
Ah, dasar. Dari jaman jahiliah  jilid I sampe jilid II sama aja lu, sukanya gratisan
Iya lah, kalo ada yang gratis ngapain pilih yang bayar. Yuk lanjut. Setelah kutemukan buku itu tanpa pikir panjang aku membawanya pulang, kubuka lembar demi lembar, kutelusuri hufuf demi hufuf, kata demi kata, kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf. buku berhalaman 223 ini menunjukan salah satu cara penggalian ide Ger.
Emang gimana?
Jadi salah satu caranya adalah disuatu ruangan orang2 kreatif dikumpulin, tiap orang harus menuliskan satu kata terserah apapun itu, kemudian dioper ke teman disampingnya. Ia harus melanjutkan kata itu sehingga menjadi kalimat. Dari kalimat2 itu didapatkan suatu cerita yang ngawur buat dijadiin ide. Lewat ilustrasi tersebut aku gak sabar ingin melompat ke dunia iklan. Hyaaaaa.... gubrak...
Eeeehhhh...  main lompat2 aja .. sakit rasain... hahaa
Ooouch... pembaca gak berbakti lu Ger, sakit ni malah disukurin. Aku lanjutin lagi ceritanya. gara2 penuturan yang ringan membuatku paham akan tugas art director dan copywriter. Bahwa menurut pengarang, tak ada perbedaan tugas antara art director dan copywriter, meski secara konsep art director menangani masalah visual sedang copywriter mengolah kata-kata. Tapi terkadang copywriter juga harus memvisualisasikan brief, sedang art director juga berhak menyusun kata yang dasyat. Mereka harus kompak dan saling menghargai pendapat masing-masing. Tentu bukanlah hal yang gampang menyatukan ide yang berbeda, karena terkadang ada ego masing2 individu untuk menunjukan siapa yang terhebat. Heemm... pelajaran penting bagi calon copywriter sepertiku karena aku juga harus membina hubungan yang baik dengan pasanganku nanti... hei siapapun kamu calon art director, bersahabatlah denganku karena kita adalah tim. Kita bagai dua sisi mata uang kata pak Budiman. Dan KITA adalah lagu sheila on 7 yang nangkring 3 bulan di Geronimo Radio. :D
dihalaman 16 aku dibuat geleng2 oleh Pak Budiman. Mengapa??? Karena terlontar pertanyaan apakah yang tidak diketahui oleh Tuhan??? aku dibikin pusing juga oleh pertanyaan konyol ini. lu tau gak apa jawabannya?
Sebentar sebentar (sok mikir)
Apa coba tebak, aku beliin es krim deh kalo bener.
Pasti aku tahu dong.. sebentar (mikir lagi)
Halah, udah nyerah aja. Lagian aku gak bakal beliin es krim, lha wong jawabannya ada bawah ini dibawah ini dibawah iniiiiiiiii....
SESAMANYA. *tertawalah sebelum tertawa dikenai pajak.
ada pernyataan bahwa kini orang benci iklan.
‘emang enak jadi orang iklan, karyamu dibenci orang’.
Hus diem... Namun berangkat dari sini semakin menantang pula periklanan. Justru ini membuatku harus bekerja ekstra memikirkan bagaimana caranya agar iklan tak lagi dibenci, melainkan dirindukan. ‘Ini zaman sudah beda, rutinitas manusia semakin padat’, begitu kata dosen. Jadi yang mereka butuhkan adalah ENTERTAIN. Yaps, hiburan adalah kuncinya. Gak perlu bikin iklan yang ngegombal, obral janji ngalor ngidul. Toh endingnya konsumen juga gak bakal beli seketika itu juga. Bener apa yang dikatain bididi kemarin, bahwa iklan itu gak membuat orang beli produk secara langsung, tapi iklan Cuma buat memperkenalkan dan menyadarkan merek. Menyadarkan atau menyesatkan ya? Hahaha...
hups, balik ke hiburan. Iya, mari kita lihat Thailand, iklan mereka selalu dapet award tiap kali lomba adfest digelar.
 Kok bisa ya? Kuncinya apa? Kuncinya A# (A minor)
plaaak.. ngawur,
trs apa dong kuncinya? Kunci rempah2 ??? . .
bukan.
Kunci stang...
halah.... , jadi Thailand itu bikin iklan gak kayak iklan.
Wah, maksudnya gimana si Ken? Iklan ga kaya iklan. Trus kaya apa dong? Kaya sekali, kaya dua kali, tiga kali???
Bukan. Iklannya Thailand itu banyak mengandung humor, jadi membuat orang yang nonton ketawa. Coba deh kalo iklan indonesia seperti itu juga. Pasti presiden juga nonton iklan. Dan acara humor beralih ke iklan. Lho,,, :D
Tapi serba dilema juga sih, disatu sisi biro iklan itu pengen bikin iklan kreatif, disisi lain clien minta iklan yang ngegombal gitu, yang nyampein keunggulan produk dan mendekte konsumen buat beli produknya. Yah, mereka kan yang punya duit so biro Cuma bisa nurutin aja maunya clien. Apesnya buat orang kreatif adalah mereka gak bisa liar ngelantur seperti yang disaranin Budiman Hakim. Tapi menurutku sih, pasti ada jalan kalau mau berusaha dan bernego dengan clien.
Kalo kamu yang diposisi itu gimana ken???................................................................. (masih mikir)

0 komentar:

Posting Komentar

Niken Ayu. Diberdayakan oleh Blogger.