Aldeiro dan Almitra

Malam ini cerah, sangat cerah. Gemerlap Bintang terlalu indah di langit gelap nan luas. Tiba-tiba sebuah kapal besar bersandar di pelabuhan dan seseorang turun dari kapal.
Berkatalah Aldeiro kepada Almitra "oh Almitra, kemana sajakah kau selama ini?
Telah ku arungi samudra ini dan kusinggahi dermaga-dermaga untuk menemukanmu, tapi tak satupun yang memberi petunjuk tentang keberadaanmu"
Almitra menjawab "aku menunggu mu saja Aldeiro, tiada tempat lain yang kutempati. Disinilah aku, menunggumu datang"
"Almitra, rupanya sudah terlalu lama kau menungguku? maafkanlah aku yang membuatmu lelah karena menungguku saja"
" tak apalah Aldeiro, telah tertulis akan takdirku untuk menunggu. Tahukah kau Aldeiro, setiap pagi aku pergi ke pesisir ini untuk melihat, apakah kapalmu akan bersandar di dermaga itu. Ribuan kapal telah berhenti, namun bukan mereka yang ku nanti. Telah banyak daun berguguran tanpa mempedulikan kepiluan yang kurasakan. Seiring sang angin membawa awan pergi, iapun menyampaikan pesan yang kau kirim untukku. Aku tetap menunggumu Aldeiro"

" ya Almitra, angin-angin itulah yang menunjukkan jalannya, jalan untuk mempertemukan kita. Di balik kemisteriusannya, ia memberi harapan, akan ada suatu hari nanti lelah kan terbayar seperti yang telah  kau dan aku impikan.
Almitra, rupanya matahari tlah terbit, cepatlah naik ke kapal itu. Aku telah membuatkannya untukmu seorang. Kapal ini besar dan kokoh, kuatlah kiranya melawan ombak badai yang akan menghantam selagi kita berlayar".
Maka, naiklah Aldeiro dan Almitra ke kapal itu. Mataharipun naik perlahan dan kapal itu lama kelamaan menjadi kecil dan hilang. Ombak pantai menderu di pasir menciptakan nyanyian seirama dengan sang angin. Kapal itu tak terlihat lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Niken Ayu. Diberdayakan oleh Blogger.