Aldeiro dan Almitra

Malam ini cerah, sangat cerah. Gemerlap Bintang terlalu indah di langit gelap nan luas. Tiba-tiba sebuah kapal besar bersandar di pelabuhan dan seseorang turun dari kapal.
Berkatalah Aldeiro kepada Almitra "oh Almitra, kemana sajakah kau selama ini?
Telah ku arungi samudra ini dan kusinggahi dermaga-dermaga untuk menemukanmu, tapi tak satupun yang memberi petunjuk tentang keberadaanmu"
Almitra menjawab "aku menunggu mu saja Aldeiro, tiada tempat lain yang kutempati. Disinilah aku, menunggumu datang"
"Almitra, rupanya sudah terlalu lama kau menungguku? maafkanlah aku yang membuatmu lelah karena menungguku saja"
" tak apalah Aldeiro, telah tertulis akan takdirku untuk menunggu. Tahukah kau Aldeiro, setiap pagi aku pergi ke pesisir ini untuk melihat, apakah kapalmu akan bersandar di dermaga itu. Ribuan kapal telah berhenti, namun bukan mereka yang ku nanti. Telah banyak daun berguguran tanpa mempedulikan kepiluan yang kurasakan. Seiring sang angin membawa awan pergi, iapun menyampaikan pesan yang kau kirim untukku. Aku tetap menunggumu Aldeiro"

Kerinduan

Kau tlah memilih jalanmu
Kau tlah berjalan sejauh ini
Terkadang kau menoleh ke belakang sejenak
Mengingat hari dimana semua terasa manis
Namun kesadaranmu kembali mengusik
Dan membangunkanmu dari lamunan

Kembali di hari ini
Hidup yang kau jalani
Kembali di hari ini
Masa depan yang kau pilih
Kembali di hari ini
Kan terukir segala harapanmu

Hari biarlah berlalu
Masalalu hanyalah kenangan
Manispun hanya kan menjadi cerita

Lewat Senja

Seandainya hari belum sore
Aku pasti lebih lama disana
Tuk sekedar melepas kerinduan

Jika tempat itu tak terlampau jauh bagiku
Rindu ini pasti tersaur sebelum senja

Apabila hari esok datang lagi
Tak akan ku ulangi hari kemarin
Yang melewatkanmu hingga matari hampir tenggelam

Jika waktu beri aku kesempatan
Takkan ku tunda lebih lama lagi
Tuk menyambutmu sebelum fajar
Keluar dari istirahatnya

Ingin ku ceritakan semua isi hatiku
Segala yang ku pendam selama ini
Air mata membasahi pipi
Bersama hujan menjadi bukti
Hati ini takkan berlari sejauh ragaku

Ragaku gontai menahan perihnya hati
Tak ada yang mampu memahami
Hanya hujan yang mengerti
Dinginnya jiwaku ini

Jeritan hati semakin menusuk sukma
Kenyataan pahit sukar diterima
Sendiri termangu mencoba pahami
Arti takdir ini.....

Niken & Wahyu

Langkah

Tak menyalahkan siapapun
Karena tak ada yang salah
Akan keadaan ini
Pergilah semaumu
Telusuri jalan yang tak berujung
Hingga kau temukan
Yang kau cari di setiap perjalanan
Terlukiskan di atas kanvas
Indah luntur seirama bersama hujan
Tatap kubangan aku bercermin
Kudapati bayangan jiwa

Bertambahnya usia berkurangnya umur
Bertambah anugrah berkurangnya nikmat
Semakin jauh masa lalu semakin dekat masa depan
Semakin jauh kelahiran semakin dekat kematian

Bosan

Bosan aku dengan malam yang seperti ini
Tanpa kesibukan
Bosan aku dengan hari yang seperti ini
Itu lagi, ini lagi
Tanpa warna, suram
Bosan aku dengan hidup yang seperti ini
Tanpa guna tanpa rasa
Bosan aku dengan dunia ini
Disana lagi disini lagi
Sempitnya

Adakah yang menyenangkan???
Adakah yang dapat hibur hati ini???
Akankah risau ini pergi sejauh angin membawa awan???

08/03/12

Sepi

Suara jangkrik menemani malamku
Bersahutan layaknya suatu konser
Entah sudah malam yang keberapa
Sejak ku injakan kaki disini
Lama sudah,
Tanpa teman tanpa keramaian
Angin sejuk turut menyentuh hatiku yang sepi
Sepoi-sepoi mengayunkan rambutku
Kurasa dingin ini sedingin jiwaku
Langit memerah matahari belum tenggelam sepenuhnya
Tanpa bintang seperti aku yang tanpa teman
Sunyi ku tatap sepi sendiri

Niken Ayu. Diberdayakan oleh Blogger.