Ketika macetnya perjalanan perlahan berubah menjadi hamparan alam nan
elok, saat itulah waktu yang tepat untuk melupakan semua penat beban kehidupan
dan menyempurnakan jiwa demi kenikmatan surga dunia.
Itulah yang dapat kurasakan ketika
mulai memasuki Pantai Nglambor, pantai mungil yang terjaga oleh tebing gagah. Udara
alam menyejukkan indra penciuman yang sejak lama selalu dijejali asap kenalpot,
polusi, dan debu kotor. Kini, biarkan dia menghirup nafas kehidupan alam yang
sesungguhnya. Ombak pantai seolah melambai dengan gemulai, mengajak diri ini untuk
segera bermain dengannya. Suaranya yang lirih seperti berbisik, “Ayo cepat
turun, tunggu apa lagi?” membuatku tak tahan untuk segera menuruni bukit dan berbasahan
di bawah sana. Pemandangan alam khas pantai di depan mataku, telah mengirimkan
sinyal ke otak agar mengomando tangan untuk meraih kamera karena ia terlalu
sayang untuk dilewatkan.
Satu lagi ciptaan Tuhan yang
wajib didatangi bagi pecandu wisata alam. Pantai baru yang masih menjadi
wilayah konservasi ini terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta. Hanya dengan membayar Rp 10.000 para wisatawan dapat
menikmati pantai berpasir putih ini. Tak hanya itu, Pantai Nglambor semakin
menunjukkan kelebihan dengan disediakannya fasilitas snorkling yang hanya perlu biaya sewa peralatan senilai Rp 35.000.
Perjalanan menuju Pantai Nglambor
cukup panjang, setidaknya memakan waktu tiga jam tanpa macet dari Kota Jogja.
Hingga saat ini belum ada papan penunjuk arah ke pantai Nglambor dan penduduk
sekitar pun belum banyak yang mengetahuinya. Namun, jangan khawatir karena Pantai
Nglambor terletak di antara Jogan dan Siung. Bila sudah mendekati Siung barulah
banner penunjuk Pantai Nglambor dapat
terlihat. Memasuki jalan menuju Pantai Nglambor Anda akan disambut oleh jalanan
bebatuan yang ekstrem. Laluilah jalan terjal itu hingga selesai, karena di
depan sana sebuah keanggunan alam membentang dan akan membayar lunas peluh ketika
berjuang menggapainya.
Pantai Nglambor tak begitu ramai ketika aku mendatanginya,
hanya ada puluhan motor berjejer dan sedikit orang bermandian di bawah sana.
Sepinya Pantai Nglambor membuat diri leluasa menikmati keindahan alam tanpa
harus berebut tempat dengan wisatawan lain. Meski terbilang baru, pantai yang
berbatasan langsung dengan Samudra Hindia ini telah memiliki fasilitas toilet
untuk membersihkan diri seusai mandi di pantai. Beberapa warung makan pun siap
memadamkan kelaparan para wisatawan yang telah puas bermain.
Tanpa terasa, matahari harus
beranjak menyinari belahan bumi yang lain. Aku pun tak punya kuasa pada sang
waktu. Redup sinar senja mengiringi perjalanan pulangku. Alam selalu punya
alasan untuk membawa kita kembali mendatanginya, begitu pula Nglambor,
kunjungilah ia sekarang karena mungkin esok sudah berubah wajah. Salam dolan.